Sejak kecil saya memang ingin sekali menjadi dokter. Dan saya tau jurusan Pendidikan Dokter adalah jurusan paling favorit di jurusan IPA. Jadi, sewaktu SMA saya serius belajar dan mengikuti bimbel. Ketika SNMPTN pun saya hanya memilih 1 jurusan yaitu Pendidikan Dokter di salah satu univ negeri di Medan, padahal waktu itu saya boleh memilih 3 jurusan. Dan ketika pengumuman saya dinyatakan tidak lulus. Lalu ketika SBMPTN pun saya hanya memilih jurusan ini dan di univ yang sama tapi saya tidak lulus juga. Lalu saya mengikuti ujian mandiri dan lagi lagi saya tidak lulus. Saya merasa sangat kecewa dan sedih waktu itu. Karena test masuk FK di univ negeri sudah tidak ada, maka saya mendaftar di salah satu univ swasta yang sudah terkenal bagus di Medan. Tapi disitu saya sedikit sepele karena saya kira karena univ swasta maka saya akan lulus, tapi ternyata lagi lagi saya dinyatakan tidak lulus di tes terakhir (test masuk FK di univ ini banyak). Saya benar benar sedih waktu itu, saya sangat merasakan betapa susahnya untuk masuk FK. Akhirnya saya mengikuti tes tertulis di salah satu univ negeri di Medan dan memilih jurusan komputer, dan Alhamdulillah saya lulus, dan kuliah di jurusan itu selama setahun. Oh iya saya lulus SMA tahun 2014. Dan di tahun 2015 saya mencoba ikut test masuk FK lagi di univ negeri yang sama dan saya tidak lulus lagi. Lalu saya mengikuti test di univ swasta dan Alhamdulillah saya dinyatakan lulus. Saya sangat bersyukur dan benar benar bertekad untuk bersungguh sungguh di jurusan ini karena untuk bisa lulus di FK sangat sulit.
Seperti
selayaknya mahasiswa baru saya mengikuti OSPEK. Tapi tidak seperti yang saya
bayangkan sebelumnya, ospek kali ini sangat mendidik dan tidak ada unsur
kekerasan atau pembodohan sama sekali. Berbeda dengan ospek yang saya jalani di
jurusan saya dulu. Kebetulan univ saya ini adalah universitas muhammadiyah jadi
disini selain menuntut ilmu dunia kita juga menuntut ilmu akhirat hehe:D
(sewaktu seleksi juga ada tes baca Al-Qur’an)
Awalnya
saya sangat bingung dengan pembelajaran di FK ini, karena system
pembelajarannya menggunakan system BLOK. Dan kita dituntut serba cepat dalam
mempelajari dan memahami materi yang sangat banyak. Tugas, logbook, laporan
praktikum, harus diselesaikan dengan batas waktu 2 hari. Belum lagi dengan
response dan pretest. Belum lagi tiba tiba ujian sudah dekat, waktu makan siang
pun terkadang kami lakukan sambil membaca, waktu tidurpun otomatis berkurang,
wah pokoknya pusing sekali dan ingin teriak. belum lagi setiap harinya (kecuali
sabtu dan minggu karena kampus saya libur) saya harus berada di kampus dari
pagi sampai sore, penat sekali rasanya ketika sampai rumah kita juga harus
mengerjakan tugas. Tapi mau tidak mau kita harus menikmati setiap prosesnya,
apalagi saya tau bagaimana susahnya masuk di jurusan ini. Dan orangtua sayalah
yang menjadi penyemangat buat saya untuk selalu semangat dalam mengikuti setiap
prosesnya dan Alhamdulillah sekarang saya sudah terbiasa dan semua itu terbayar
ketika kita lulus ujian blok.
Menjadi mahasiswa kedokteran juga harus pandai pandai menjaga kesehatan ditengah
kesibukan kita. Karena ketika kita sakit atau tidak bisa mengikuti kegiatan
seperti praktikum atau KKD maka kita harus mengikuti susulan atau yang biasa
disebut INHAL. Dan mengurus agar kita inhal ini luamyan ribet dan kita harus
membayar yang menurut saya lumayan mahal. Saya pernah merasakan inhal sekali,
dan semoga itu untuk yang terakhir kalinya.
Oh
iya yang paling saya suka dengan kampus saya ini adalah sebelum dan setelah
belajar kita harus berdoa terlebih dahulu, mahasiswa juga diwajibkan untuk
setoran hapalan setiap bloknya kepada dosen PA dan ceramah di setiap semester. Setiap
pelajaran juga dikaitkan dengan bagaimana pandangan islam terhadap pembelajaran
yang sedang dibahas tersebut. Sehingga membentuk kami mahasiswa/inya karakter
dokter islami.
Inilah
pengalaman yang bisa saya bagikan kepada sejawat sekalian. Jangan menyerah dan
tetap semangat untuk mencapai cita cita kita sebagai dokter yaa!!! Terima kasihJ
0 komentar:
Posting Komentar