Mitosis atau
pembelahan inti merupakan stadium akhir dari siklus sel dan merupakan stadium
yang paling pendek, yaitu kurang lebih 10% dari keseluruhan waktu yang
dibutuhkan untuk satu kali siklus.
Di
dalam setiap kromosom eukariotik terdapat satu molekul DNA linear yang sangat
panjang yang mewakili ribuan gen. DNA ini berkaitan dengan berbagai jenis
protein yang mempertahankan struktur kromosom dan membantu mengontrol aktivitas
gen. Kompleks protein-DNA yang lasim disebut kromatin diorganisasi menjadi
serat yang tipis dan panjang. Setelah sel menduplikasi genomnya dalam persiapan
pembelahan, kromatin ini memadat. Kromatin ini tergulung dan terlipat sangat
padat sehingga terbentuk kromosom yang tebal yang dapat diamati dengan mikroskop
cahaya.
Kedua
kromatid yang mengandung salinan molekul DNA kromosom yang identik, mula-mula
saling berlekatan satu dengan yang lain. Dalam bentuk padatnya, kromosom ini
memiliki “pinggang” yang ramping pada daerah khusus yang disebut sentromer.
Pada proses pembelahan sel selanjutnya, kromatid saudara dari semua kromosom
ditarik saling menjauh dan dikemas kembali sebagai kumpulan lengkap di dalam
dua nukleus baru, masing-masing satu pada setiap ujung sel. Mitosis, yaitu
pembelahan nukleus, biasanya segera diikuti oleh sitokinesis, yaitu pembelahan
sitoplasma.
Pada
proses pembelahan ini, dari satu sel diperoleh dua sel anak yang memiliki
informasi genetik yang equivalen dengan sel induknya.
1. Profase
Profase merupakan
transisi dari fase G2 ke fase pembelahan inti atau mitosis (M) dari siklus sel.
Profase adalah stadium pertama dari mitosis.
Kromatin
yang menyebar selama interfase secara perlahan-lahan terkondensasi menjadi
kromosom yang mantap. Jumlah kromatin yang tepat merupakan ciri khas dari setiap
species, sekalipun pada species yang berbeda dapat mempunyai jumlah kromatin
yang sama. Selain itu pada profase salut inti mulai berdegenerasi dan secara
perlahan-lahan inti menjadi tidak tampak, dan terjadilah pembentukan spindel
mikrotubul.
Sebelum
profase masing-masing kromosom mengalami duplikasi selama fase sintesis dari
siklus sel. Setiap kromosom terdiri atas dua kromatid sister yang bergabung
pada suatu tempat yang disebut sentromer atau kinetockor.
Pada
awal profase, massa mikrotubul sitoplasma yang merupakan bagian dari
sitoskeleton rusak dan membentuk kelompok molekul-molekul tubulin yang besar.
Molekul-molekul tubulin digunakan kembali untuk konstruksi komponen utama
aparatus mitosis atau spindel mitosis. Spindel mitosis merupakan struktur benang
bipolar yang sebagian besar disusun oleh mikrotubul yang mula-mula terbentuk di
luar nukleus. Pusat pembentukan spindel atau kumparan pada kebanyakan sel hewan
ditandai dengan adanya sentriol. Pasangan sentriol pada sel mula-mula
berduplikasi dengan suatu proses yang dimulai tepat sebelum fase sintesis.
Duplikasi
menghasilkan dua pasang sentriol. Masing-masing pasangan sentriol sekarang
menjadi pusat mitosis yang membentuk pusat bagi susunan mikrotubul radial yang
disebut aster. Kedua aster tersebut terletak berdampingan dekat salut inti.
Pada profase akhir, berkas-berkas mikrotubul polar berinteraksi diantara dua
aster, mula- mula memnajang dan tanpak mendorong sentriol ke bagian sepanjang
sisi salut inti. Dengan cara ini spindel mitosis bipolar terbentuk.
Spindel
mitosis terdiri dari mikrotubul dan mikrofilamen yang berasosiasi dengan
protein. Berdasarkan perlekatannya, spindel mitosis dibagi menjadi dua yaitu
serabut-serabut bipolar yang merentang dari dua kutub spindel ke arah ekuator,
dan serabut-serabut kinetokor yang melekat pada sentromer pada setiap kromatid
dan merentang ke arah spindel.
2. Prometafase
Prometafse (metafase
awal) dimulai secara tiba-tiba dengan rusaknya inti yang pecah menjadi
fragmen-fragmen membran yang tidak dapat dibedakan dengan potongan-potongan
retikulm endoplasma. Fragmen-fragmen tersebut tetap berada disekitar kumparan
atau spindel selama mitosis. Kumparan-kumparan yang terletak di luar inti
sekarang dapat masuk ke daerah inti.
Pada
saat prometafase, kromosom-kromosom bermigrasi ke arah pusat spindel. Gerakan
tersebut disebabkan karena adanya gerakan yang beragitasi yang disebabkan oleh
adanya interaksi antara benang-benang kinetokor dengan komponen-komponen lain
dari spindel.
3. Metafase
Selama metafase,
sentromer dari setiap kromosom berkumpul pada bagian tengah spindel pada bidang
ekuator. Pada tempat-tempat ini, sentromer-sentromer diikat oleh benang-benang
spindel yang terpisah, dimana setiap kromatid dilekatkan pada kutub-kutub
spindel yang berbeda. Kadang-kadang benang-benang spindel tidak berasosiasi
dengan kromosom dan merentang secara langsung dari satu kutub ke kutub yang
lain. Pada saat metafase, sentromer- sentromer diduplikasi dan setiap kromatid
menjadi kromosom yang berdiri sendiri atau independen..
4. Anafase
Anafase dimulai
secara tiba-tiba ketika pasangan kinetochor pada masing-masing kromatid
terdorong secara perlahan-lahan menuju kutub spindel. Jadi anafase ditandai
dengan terjadinya pemisahan kromatid sister membentuk anak kromosom yang
bergerak menuju kutub spindel yang berlawanan.
5. Telofase
Ketika
kromatid-kromatid anakan yang terpisah sampai di kutub, benang-benang
kinetochor lenyap, benang-benang kumparan kembali memanjang dan salut inti yang
baru kembali terbentuk disekitar masing-masing kromatid anakan. Kromosom
nujkleulus tanpak kembali dan mitosis berakhir.
0 komentar:
Posting Komentar