Patah rulang (fraktur) dapat disebabkan oleh
benturan tiba-tiba, tempaan, atau tekanan yang berulang. Fraktur dislokasi
terjadi bila permukaan tulang yang patah dipaksa keluar dari posisi normalnya.
Ada beberapa jenis fraktur dislokasi, tergantung pada sudut dan kekuatan gaya.
Fraktur kompresi terjadi jika tulang
spons, seperti pada ruas tulang belakang, hancur. Fraktur tekanan terjadi
akibat gaya yang membebani tulang terlalu lama atau berulang-ulang; terjadi
pada pelari jarak jauh dan orang berusia lanjut, yang bila terkena suatu
tekanan sedikit saja, seperti batuk, dapat menyebabkan fraktur. Kekurangan gizi
dan penyakit kronik tertentu seperti osteoporosis, yang bisa memperlemah
tulang, dapat meningkatkan risiko fraktur. Jika tulang yang patah tetap berada
di dalam kulit, fraktur disebut tertutup atau sederhana., dan berisiko rendah
terkena infeksi. Jika ujung patahan tulang
keluar menembus kulit, keaadan seperti ini disebut terbuka atau kompleks, dan
dapat terjadi infeksi mikroorganisme akibat kotoran yang masuk ke dalam
jaringan tulang.
Jenis-jenis patah tulang :
1. Fraktur Kominuta
Benturan
langsung dapat meremukkan tulang menjadi beberapa fragmen atau patahan. Jenis
fraktur ini sering terjadi dalam kecelakaan lalu lintas.
2. Fraktur Greenstick
Retakan
pada salah satu sisi tulang panjang disebabkan oleh tulang yang membengkok
karena tertekan gaya. Sering terjadi pada anak-anak, karena tulang mereka masih
lentur.
3. Fraktur Transversa
Gaya
sangat kuat dapat menyebabkan patah sepanjang lebar tulang, cedera ini biasanya
stabil, permukaan yang patah tidak dapat bergerak.
4. Fraktur Spiral
Gaya
berputar yang tajam dan berputar dapat mematahkan tulang secara diagonal
terhadap batang tulang. Ujung bergerigi dari patahan dapat menyebabkan
kesulitan mengembalikannya ke posisi awal.
0 komentar:
Posting Komentar