Alkalosis metabolik (atau non-respiratorik) adalah
penurunan H+ plasma akibat defisiensi relatif asam-asam
non-karbonat. Gangguan asam-basa ini berkaitan dengan peningkatan HCO3-
yang pada keadaan tak-terkompensasi, tidak disertai oleh perubahan CO2.
Alkalosis
metabolik timbul terutama karena hal-hal berikut:
1. Muntah
Muntah
menyebabkan pengeluaran abnormal H+ dari tubuh akibat hilangnya
getah lambung yang asam. Asam hidroklorida
disekresikan ke dalam lumen lambung selama pencernaan. Selama sekresi HCl,
bikarbonat ditambahkan ke plasma. HCO3- ini dinetralkan
oleh H+ sewaktu sekresi lambung akhirnya diserap kembali ke dalam plasma
sehingga dalam keadaan normal tidak terjadi penambahan neto HCO3-
ke plasma dari sumber ini. Namun, jika asam ini keluar dari tubuh sewaktu
muntah, tidak saja H+ plasma menurun tetapi juga tidak terjadi
reabsorpsi H+ untuk menetralkan HCO3- ekstra yang
ditambahkan ke plasma sewaktu sekresi HCl lambung. Karena itu, keluarnya HCl
pada hakikatnya meningkatkan HCO3- plasma. Sebaliknya,
pada muntah yang “lebih dalam”, HCO3- di getah pencernaan
yang disekresikan ke dalam usus halus bagian atas mungkin keluar bersama
muntahan sehingga yang terjadi adalah asidosis bukan alkalosis.
2. Ingesti obat alkali
Dapat
menyebabkan alkalosis, misalnya saat soda kue (NaHCO3, yang terurai
menjadi Na+ dan HCO3- dalam larutan) digunakan
sendiri sebagai terapi hiperasiditas lambung. Dengan menetralkan kelebihan asam
lambung, HCO3- meredakan gejala iritasi lambung dan heartburn; tetapi jika HCO3-
yang ditelan melebihi kebutuhan, kelebihan HCO3-akan
diserap dari saluran cerna dan meningkatkan HCO3- plasma.
Kelebihan HCO3- ini berikatan dengan sebagian H+
bebas yang normalnya ada di plasma dari sumber-sumber non-karbonat, menurunkan
H+ bebas. Sebaliknya, produk alkali komersial untuk mengobati
hiperasiditas lambung sama sekali tidak diserap dari saluran cerna sehingga
tidak mengubah status asam-basa tubuh.
0 komentar:
Posting Komentar